Friday, November 12, 2010

Waspada! Sandiwara Merapi Belum Berakhir Jumat, 12 November 2010 23:34:00


Gambar Merapi Terbaru. (Foto: Dok)

YOGYA (KRjogja.com) - Setelah sempat 'istirahat' selama tiga hari, aktivitas Gunung Merapi kembali menggeliat. Jumat (12/11) petang, intensitas vulkanologi Merapi terpantau dengan ditandai keluarnya awan panas besar selama lebih dari satu jam yang disusul munculnya lava pijar.

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Dr Surono, awan panas letusan ini membuktikan bahwa aktivitas Merapi masih tinggi."Intensitas letusan Merapi menurun setelah tanggal 8 November. Masyarakat menginterpretasikan bahwa aktivitas Merapi sudah turun. Padahal saya selalu mengingatkan, yang menurun hanya intensitas letusan namun aktivitasnya masih tinggi. Hal itu terbukti sekarang," kata Surono di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Jumat malam.

Awan panas terpantau sejak pukul 17.38 hingga 18.40 WIB, lalu mereda dan sekitar pukul 18.45 kemudian terlihat lava pijar. Luncuran awan panas mengarah ke selatan-barat daya. Jarak luncurnya belum diketahui, namun dipastikan jauh.

"Jarak luncurnya sudah pasti jauh karena durasinya lama dan sudah tidak terhalang oleh gundukan, pohon atau bangunan rumah yang sudah diterjang awan panas sebelumnya. Letusan ini lebih kecil dari letusan 5 November yang sempat mengeluarkan awan panas selama lebih 3 jam. Saya pastikan jarak luncur awan panas sekarang masih di bawah 20 kilometer (km), sehingga zona aman di luar radius 20 km tidak perlu diperluas," terangnya

Sebelumnya Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Dr R Sukhyar telah mengingatkan, masa 'istirahat' Merapi setelah tanggal 8 November harus terus diwaspadai. Pasalnya, kejadian serupa juga terjadi pascaletusan 26 Oktober. Ketika itu Merapi juga mengalami masa 'istirahat', namun kemudian terjadi erupsi eksplosif yang sangat besar selama periode 3-8 November dengan puncak letusan pada 5 November. "Secara teori, dalam masa 'istirahat' Gunung Merapi akan membentuk gelembung-gelembung gas yang memungkinkan adanya letusan eksplosif," katanya.

Surono menambahkan, awan panas bisa terjadi setiap saat dan luncurannya bisa menghajar bantaran sungai. Ancaman banjir lahar juga makin serius, mengingat endapan lahar hampir memenuhi 12 sungai yang berhulu di puncak Merapi. "Instrumen seismik BPPTK juga mencatat rentetan gempa tremor terus berlangsung. Dengan semua parameter itu, status Merapi tetap awas. Karena itu kami meminta warga untuk lebih bersabar di pengungsian, jangan grusa-grusu ingin pulang. Bersabarlah hingga 'sandiwara' Merapi berakhir dengan baik," pungkasnya. (R-3)

1 comment:

  1. Thank you for the information (obat miom), I love that you gave. for those who love to read, (obat miom) do not forget to visit okey.

    ReplyDelete